BAB 1 Pendahuluan
Cacat kaki termasuk salah satu disabilitas
yang membuat penderitanya tidak dapat berjalan
atau berpindah tempat dengan normal dan beraktivitas bebas. Cacat kaki ini ada yang bawaan sejak lahir,
lumpuh, dan dimutasi karena sesuatu hal. Keterbatasan dalam berpindah tempat
bagi yang menderita cacat kaki berpotensi besar untuk mengurangi produktifitas
kerja, mental, dan fisik. Tetapi untuk bertahan hidup, menggapai impian,
bekerja, belajar, dan berpartisipasi dalam lingkungan sosial adalah hak asasi.
Sehingga berbagi penelitian dan alat bantu dihasilkan untuk penyembuhan ataupun
membantu yang cacat kaki. Salah satunya
adalah alat bantu Kruk yang sudah banyak digunakan oleh sejumlah orang cacat
kaki di dunia. Kruk adalah sebuah tongkat yang didesain sederhana,nyaman tetapi
sangat membantu penyandang cacat kaki berjalan. Tongkat ini bertumpu pada
kekuatan tangan menekan dan menggenggam pegangan serta dibantu dengan sandaran
lengan bawah dan Locking Ring.
Kruk adalah salah satu alat bantu
penyandang cacat kaki yang ergonomis dan desainnya memperhatikan antropometri.
Antropometri itu sendiri adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah dalam merancang suatu produk. Produk yang dibuat
harus sesuai dengan bentuk dan dimensi tubuh dari penggunanya sehingga pengguna
akan merasa nyaman dan dapat mengeluarkan peforma terbaiknya dalam melakukan
aktifitas atau pekerjaan. Kruk ini menggunakan prinsip Adjustable Range yaitu rancangan yang bisa dirubah-rubah ukurannya
sehingga cukup fleksibel dipakai oleh setiap orang yang memiliki bentuk dan
dimensi ukuran. Prinsip Adjusting ini
berfokus pada ketinggian tongkat yang dapat diatur serta adanya Locking Ring pada lengan bawah agar alat
ini kokoh saat digunakan.
Gabar
1.1 Kruk
Penggunaan tongkat ini sangat
membantu penyandang cacat kaki untuk berpindah tempat, hingga melakukan
aktivitas yang lebih ekstrim. Hal itu dibuktikan dengan adanya penyandang cacat
kaki yang ikut dalam pertandingan sepak bola. Dengan aktivitas ekstrim tersebut
yang dapat dilakukan penyandang cacat kaki menandakan bahwa tongkat ini
ergonomis (efektif, efisien, nyaman,aman dan sehat) digunakan.Untuk itu
dilakukan kajian produk ini terhadap pengguna dilihat dari keergonomisannya.
Bab
II Pengumpulan Data
Proses pengumpulan
data dilakukan dengan mengumpulkan beberapa variabel antropometri untuk
memperoleh informasi mengenai ukuran dimensi serta kondisi khusus yang mengacu
pada rancangan alat bantu jalan Kruk. Antropometri merupakan pengetahuan yang
menyangkut pengukuran tubuh manusia khususnya dimensi tubuh. Dengan menggunakan
data antropometri seorang perancang dapat merancang suatu produk yang tujuannya
memiliki sistem kerja yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Namun
untuk mencapai tujuan tersebut seorang perancang juga harus memahami prinsip
dasar dalam penggunaan data antropometri dalam proses perancangan, yaitu
perancangan untuk individu ekstrim, perancangan fasilitas yang dapat
disesuaikan, dan perancangan berdasarkan nilai rata-rata.
Terdapat
tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam perancangan alat bantu jalan Kruk,
tahapan pertama yang harus dilakukan adalah menentukan kebutuhan perancangan,
setelah mengetahui pengguna atau subjek yang memerlukan rancangan dilakukan
identifikasi terhadap populasi dan memilih sampel pengguna. Kemudian dilakukan
proses pengumpulan data dan pengolahan data untuk menetapkan prinsip
perancangan (prinsip nilai ekstrim, penyesuaian atau prinsip rata-rata). Tahap
selanjutnya adalah menghitung nilai persentil, lalu menentukan dimensi dan
rancangan secara konseptual. Setelah konsep rancangan dan dimensi terpenuhi
barulah dilakukan permodelan produk dengan pembuatan protipe dan disesuaikan
dengan bahan atau material yang digunakan. Tahapan akhir adalah evaluasi dan
analisis perancangan.
Pada tahap
pengumpulan data dilakukan pengukuran dimensi tubuh pada sampel pengguna.
Dimensi yang diukur adalah dimensi yang berhubungan dengan perancangan alat
bantu jalan (Kruk), seperti panjang lengan bawah, lingkar atau diameter lengan
bawah, ukuran tangan, jari, serta panjang pinggul ke kaki. Berikut ini adalah
contoh data antropometri dari sampel pengguna alat bantu Kruk.
Pengamatan Pengukuran Data
Antropometri Statis
Nama : Indra Maranata Sitorus
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Indonesia
|
NO
|
Data Yang diukur
|
Simbol
|
Hasil Pengukuran (cm)
|
|
|
1
|
Panjang
Lengan Bawah
|
Plb
|
26
|
|
|
2
|
keliling
lengan bawah
|
Klb
|
23
|
|
|
3
|
pangkal
ke tangan
|
pkt
|
16
|
|
|
4
|
Lebar
tangan & jempol
|
ltj
|
10,2
|
|
|
5
|
panjang
pinggul ke kaki
|
ppk
|
97
|
|
|
6
|
Panjang pinggul ke lutut
|
ppl
|
51
|
|
|
7
|
panjang
lutut ke kaki
|
plk
|
46
|
|
|
8
|
lebar
telapak tangan
|
ltt
|
9
|
|
|
9
|
Panjang
jari
|
|
kanan
|
kiri
|
|
|
panjang
jari 1
|
pj
1
|
6
|
6
|
|
|
panjang
jari 2
|
pj 2
|
7,5
|
7,8
|
|
|
panjang
jari 3
|
pj 3
|
8,1
|
7,9
|
|
|
panjang
jari 4
|
pj
4
|
7
|
6,8
|
|
|
panjang
jari 5
|
pj
5
|
6,2
|
6,4
|
|
10
|
panjang
ruas jari kelingking
|
pjrk
|
kanan
|
kiri
|
|
|
atas
|
k
1
|
2,1
|
2,3
|
|
|
tengah
|
k
2
|
1,6
|
1,5
|
|
|
bawah
|
k
3
|
2,3
|
2,2
|
|
|
panjang
ruas jari manis
|
pjrm
|
kanan
|
kiri
|
|
|
atas
|
m
1
|
2
|
2,5
|
|
|
tengah
|
m
2
|
2,4
|
2,3
|
|
|
bawah
|
m
3
|
3,1
|
3
|
|
|
panjang
ruas jari tengah
|
pjrt
|
kanan
|
kiri
|
|
|
atas
|
t
1
|
2,6
|
2,8
|
|
|
tengah
|
t
2
|
2,2
|
2,1
|
|
|
bawah
|
t
3
|
3
|
3
|
|
|
panjang
ruas jari telunjuk
|
pjrtk
|
kanan
|
kiri
|
|
|
atas
|
tk
1
|
2,4
|
2,4
|
|
|
tengah
|
tk
2
|
1,9
|
2,7
|
|
|
bawah
|
tk
3
|
2,7
|
1,7
|
|
|
panjang
ruas jari jempol
|
pjj
|
kanan
|
kiri
|
|
|
atas
|
j
1
|
2,7
|
2,7
|
|
|
tengah
|
j
2
|
2,2
|
2,3
|
|
|
bawah
|
j
3
|
1,3
|
1,4
|
|
11
|
lebar
jari ruas tengah
|
ljrt
|
kanan
|
kiri
|
|
|
kelingking
|
k
|
1,5
|
1,4
|
|
|
manis
|
m
|
1,9
|
1,6
|
|
|
tengah
|
t
|
2
|
1,9
|
|
|
telunjuk
|
tk
|
1,9
|
1,8
|
|
|
jempol
|
j
|
2,1
|
1,9
|
Setelah didapat data
antropometri dari pengukuran dimensi tubuh pengguna, kemudian dilakukan
perancangan model alat bantu Kruk. Ukuran dalam perancangan harus sesuai dengan
data yang dikumpulkan agar produk yang dihasilkan mampu memberikan rasa nyaman,
aman, dan sehat. Selain itu dalam pemilihan material dan rancangan produk dapat
disesuaikan sehingga terpenuhi aspek efektif dan efisien.
Untuk memenuhi
tujuan ergonomis seperti rasa nyaman, aman, dan sehat diperlukan pertimbangan
konsep rancangan seperti desain rangka alat bantu Kruk. Desain rangka dapat
dibuat berdasarkan pertimbangan prinsip dasar penggunaan data antropometri.
Desain yang baik adalah desain yang mampu memperhatikan kenyamanan penggunanya.
Dalam kasus perancangan alat bantu Kruk diperlukan desain yang dapat
disesuaikan contohnya dalam hal tinggi dan posisi pegangan tangan. Posisi
pegangan tangan harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga posisi tangan dan
kaki berada pada suatu garis lurus sehingga Kruk dapat menggantikan fungsi kaki
dalam berjalan. Tinggi Kruk haruslah bisa disesuaikan, ini dikarenakan
ketinggian pengguna tidaklah selalu sama, sehingga pengguna tidak akan merasa
kesulitan dalam menggunakannya. Aspek kenyamanan lain dapat diperoleh dari
menyesuaikan ukuran pegangan Kruk dan tinggi pegangan. Ukuran pegangan Kruk
harus disesuaikan hingga pengguna dapat menggenggam dengan baik serta possinya
yang harus sesuai agar siku dan pergelagan tangan tidak menekuk. Dengan
memperhatikan beberapa aspek tersebut maka akan tercapai tujuan memberikan rasa
nyaman, aman, dan sehat.
Sedangkan tujuan
efektif dan efisien dapat diperoleh melalui pemilihan material. Material
penyusun memiliki sifat yang berbeda-beda berdasarkan komponen penyusunnya.
Apabila Kruk disusun dari kayu, Kruk akan memiliki sifat yang tahan lama serta
mudah dibentuk, akan tetapi permukaannya keras sehingga tidak nyamam digunakan
serta sangat berat. Material dari plastic memiliki kelebihan dalam segi berat
dan tahan terhadap gesekan namun perbuatannya sulit serta licin. Sedangkan
terdapat juga material alumunium yang cukup ringan, kuat, tahan gesek, serta
mudah untuk dibentuk. Pemilihan materian yang baik akan memenuhi aspek efektif
dan efisien.
Bab
III Analisa dan Intrepetrasi
Kruk
dirancang dengan menggunakan data antropometri design for adjustable range
sehingga ukuran tinggi tongkat dapat dirubah-rubah sesuai ukuran dimensi
penggunanya. Desain yang adjusting ini sangat membantu penyandang cacat kaki
untuk menyesuaikan ketinggian saat menggunakannya. . Pada bagian atas juga Kruk
dilengkapi dengan sandaran lengan bawah serta Locking Ring, kedua hal tersebut berfungsi untuk memperkokoh
penggunaan tongkat ini. Desain pada bagian atas yang memiliki sudut tumpul
lengan tongkat atas dan lengan tongkat bawah dari depan bertujuan untuk
menyamankan penggunaan. Desain tersebut dibuat dengan mengikuti sifat alami
tangan manusia yang menekuk sedikit ketika berjalan.Selain itu penggunaan Locking Ring juga untuk membantu
pengangkatan beban tubuh selain pegangan tangan yang dibuat dibawah. Beban
tubuh bertumpu disepanjang lengan bawah sampai telapak tangan. Hal ini berbeda
dengan desain tongkat lainnya yang titik tumpu menahan beban pada telapak
tangan dan ketiak. Dengan desain yang bertumpu pada lengan bawah ke telapak tangan mengurangi rasa tidak
nyaman dan resiko lecet pada kulit karena gesekan seperti halnya jika titik
tumpu pada ketiak. Rasa nyaman , aman, dan sehat dipenuhi oleh alat ini guna memberikan
produk yang ergonomis.
Gambar 3.1 Desain Kruk
Desain Kruk juga efektif dan efisien
bagi penggunanya, hal itu terlihat dari desain yang praktis, kuat, serta
materialnya ringan. Sehingga energi tidak terlalu banyak terbuang ketika
menggunakan tongkat ini. Keefisienan Kruk
mudah digunakan tetapi kokoh , materialnya ringan dan kuat, serta bagian
bawah dilapisi karet untunk mengurangi kebisingan saat penggunaanya. Locking Ring disesuaikan dengan besar
lengan dan bahannya terbuat dari material yang lembut dan menyerap keringat
untuk kulit. Desain pegangannya pada bagian bawah mengikuti bentuk celah ruas
jari tangan, sehingga mengurangi selip ketika menggunakannya. Sedangkan
keefektifan dari Kruk ini adalah tepat gunapada penyandang cacat kaki, membantu
perpindahan tempat yang lebih cepat dan agresif karena Kruk praktis . Penderita
cacat kaki ketika menggunakan Kruk dapat juga berlari, hingga melakukan
aktivitas olahraga ekstrim seperti sepak
bola. Bahkan pada beberapa negara dilaksanakan pertandingan sepak bola bagi penyandang cacat kaki seperti pada
gambar berikut pertandingan tim Guerreros Aztecas VS Los Dragones, di Mexico
City.
Gambar 3.2 Pertandingan Sepak Bola Disabilitas
Gambar tersebut menunjukkan bahwa
Kruk efektif dalam membantu perpindahan tempat bagi penyandang cacat kaki.
Penggunaan
data antropometri dalam desain Kruk memberikan innovasi yang aman,nyaman,
sehat,efektif, dan efisien bagi penggunanya. Hal itu disebabkan data
antropometri menunujukkan dimensi ukuran tubuh manusia yang diolah menjadi
suatu kebutuhan manusia akan produk dengan mengikuti sifat alami manusia
(Fitting the task).
Bab
IV Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari penulisan paper ini adalah pengkajian secara ergonomis Kruk
sebagai berikut:
1. Kruk adalah alat yang dibuat
untuk membantu penyandang cacat kaki untuk berpindah tempat dengan baik.
Perancangan produk menerapkan prinsip “Design for Adjustable Range” sehingga
rancangan Kruk bisa dirubah ukurannya . Perubahan ukuran dapat dilakukan pada
ketinggia Kruk dan panjang tumuan tangan ke lengan bawah.
2. Desain Kruk memberikan kenyamanan
ketika menggunakannya karena tumpuan berat badan pada lengan bawah dan tangan
yang bentuknya disesuaikan dengan tangan yang menekuk ketika berjalan.
3. Desain Kruk memberikan keamanan
pada saat menggunakan, hal tersebut ditunjukkan dengan pegangan tangan yang
dibentuk sesuai celah ruas jari sehingga mengurangi selip ketika
menggunakannya, serta adanya Locking Ring
agarketika melakukan aktivitas Kruk tidak lepas.
4. Desain Kruk memperhatikan
kesehatan mengguna dengan penggunaan material pada sandaran Locking Ring yang lembut, tidak
menyebabkan lecet saat berkgesekan dengan kulit dan menyerap keringat.
5. Kruk effisien karena menggunakan
material yang ringan dan kuat, sehingga penggunanya tidak perlu mengeluarkan
banyak energi untuk mengangkatnya. Kruk
juga praktis dan mudah digunakan.
6.
Kruk adalah alat yang efektif
membantu penyandang cacat kaki untuk berpindah tempat bahkan melakukan
aktivitas yang ekstrim.
Daftar
Pustaka
Wignjosoebroto,Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu.Surabaya
: Guna Widya, 2003
Emel
P.Chandra, Genta
and Jumeno, Desto 2011, ‘Perancangan Alat Bantu Jalan
Kruk Bagi Penderit Cedera dan Cacat Kaki’, ST thesis, Andalas University,
accessed 22 September 2014 from Repository Universitas Andalas.
‘Pertandingan Sepak Bola Bagi Penyandang
Disabilitas’,Tempo.Co,08 Juni 2014, accessed
22 September 2014



Tidak ada komentar:
Posting Komentar